Tahun 2016 merupakan tahun investasi Indonesia karena pada tahun ini Indonesia sedang berbenah untuk meningkatkan kepercayaan investasi di Indonesia. Pada semester I kemenkeu menyebutkan bahwa di ASEAN, Indonesia merupakan salah satu tujuan utama investor global dimana Indonesia telah menarik investasi US$13,66 miliar, tertinggi di ASEAN. Saat ini pemerintah bersama BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) berupaya meningkatkan investasi di Indonesia pada tahun 2016.
Indonesia menarik sebagai lahan investasi karena memiliki 80-90 juta kelas menengah dari total 250 juta populasi penduduk Indonesia. Salah satu upaya pemerintah dalam membuka peluang investasi ke Indonesia adalah memperbaiki pelayanan dan infrastruktur. Salah satu program pemerintah dan BPKM untuk mempermudah investasi adalah dengan mempermudah berbagai layanan perizinan sehingga hanya memakan waktu 3 jam.
Indonesia memiliki 34 provinsi yang memiliki iklim investasi yang baik. Salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi investasi yang baik adalah Banten. Provinsi Banten memiliki wilayah administrasi terdiri dari 4 (empat) Kabupaten dan 2 (dua) Kota memiliki luas wilayah sebesar 8.794,01km2 dengan jumlah penduduk kurang lebih 8.098.277 jiwa. Secara Geografis Provinsi Banten memiliki posisi yang strategis karena menjadi penghubung antara pulau Jawa dan pulau Sumatera, selain juga bertetangga dengan Ibukota Negara (Jakarta) dan Provinsi Jawa Barat yang menjadi pasar potensial bagi produk dan jasa dari Banten.
Peringkat kelima yang diduduki Provinsi Banten bersaing dengan Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, dan Jawa Timur. Empat provinsi ini secara berurut menempati peringkat pertama sampai dengan yang keempat.
Salah satu pendukung masuknya investasi kedalam provinsi Banten adalah tersedianya kawasan Industri bagi pelaku bisnis dan investor. Banten memiliki beberapa kawasan industri salah satunya adalah Cikande. Cikande merupakan salah satu wilayah yang dikenal sebagai kawasan industri zona Barat Banten, layaknya di kota-kota besar seperti Jakarta yang memiliki Kawasan Industri Pulo Gadung dan Bekasi yang memiliki Kawasan Industri Jababeka. Kawasan industri Cikande yang bernama Kawasan Modern Cikande memiliki lokasi yang sangat strategis karena berdekatan dengan kawasan industri Cilegon, disamping itu Kawasan Modern Cikande terletak 60 km dari Pelabuhan Merak, 68 km dari Jakarta dan 75 km dari Pelabuhan Tanjung Priok. Akses via udara pun dapat dijangkau dari Kawasan Modern Cikande yaitu 50 km dari Bandara Soekarno Hatta hal ini akan mempermudah pelaku industri dan investor dalam pendistribusian.
Sejak tahun 1991, pemerintah mengupayakan pusat perindustrian Cikande sebagai bagian dari roda pembangunan ekonomi dan potensi investasi asing di Indonesia. Letak yang strategis di provinsi Banten dan didukung oleh fasilitas pendukung yang lengkap untuk pelaku industri berskala besar dan sedang. Ditambah lagi, pemerintah telah memasukan Banten dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2015 yang dapat mempengaruhi fokus pemerintah pada pembangunan infrastruktur, sehingga Banten mampu mendukung pertumbuhan investasi di wilayahnya.
Berkat infrastruktur dan fasilitas pendukung yang baik, pengembang PT Moderland Realty Tbk telah mendapatkan kepercayaan oleh para pelaku industri dan para investor. Kini, Kawasan Modern Cikande telah dipercaya oleh 200 lebih perusahaan besar dan sedang yang diantaranya merupakan perusahaan multinasional yang berasal dari Amerika, Eropa, Jepang dan Korea.
Dengan fasilitas pendukung yang memadai untuk keperluan perindustrian, kawasan Modern Cikande dilengkapi jaminan supply listrik dari PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara) dengan kapasitas hingga 3.500 MVA dan supply air bersih dari PT. PDAM dengan kapasitas 2.721.000 m3 per bulannya. Jaminan pasokan energi diberikan oleh PT Modernland Realty Tbk agar pemilik modal dan pelaku industri dengan nyaman mengembangkan bisnisnya tanpa ada kekhawatiran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar