Kamis, 31 Maret 2016

Indonesia Sebagai Tujuan Investasi China di Tahun 2016




Pada tahun 2013, Indonesia memperoleh predikat sebagai tempat terbaik untuk investasi ke 4 di seluruh dunia berdasarkan riset lembaga konsultan internasional, A.T Kerney dan PBB melalui United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD). Di tahun 2015, Para investor yang menghadiri World Economic Forum on East Asia (WEF EA) menilai Indonesia sebagai tempat terbaik melakukan investasi.

"Mereka cukup optimistis bahwa Indonesia merupakan tempat untuk melakukan investasi paling baik sekarang ini," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil di sela perhelatan WEF EA di Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Tidak hanya para investor dari swasta saja yang ingin melakukann investasi. Hingga kini, beberapa negara sudah menjalani kesepakatan bersama dengan pemerintahan Indonesia. China sudah siap untuk mengeluarkan modal US$100 miliar untuk mendanai proyek infrastruktur Indonesia dengan komitmen investasi setara dengan Rp.1.361,55 triliun, dengan asumsi kurs per 11/08/2015 sebesar Rp.13.615,5 per US$. Nota kesepahaman kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) proyek ini telah ditandangani bersamaan dengan lawatan Presiden Jokowi saat Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) di Beijing pada November tahun lalu. Hal ini membuktikan keseriusan China dalam menjalin kerja sama dan investasi dengan Indonesia.

Perusahaan-perusahaan dari China juga telah menganggap Indonesia sebagai tempat investasi yang menarik. Hal ini terlihat dari 10 perusahaan asal China beroperasi di kawasan industri terbesar di Banten, Kawasan Industri Modern Cikande. Perusahaan-perusahaan asal China ini menggunakan lahan di Kawasan Industri Modern Cikande sebesar 57 ha.

Berdasarkan pantauan Detik.com Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal, Azhar Lubis menyebutkan, faktor testimoni atau informasi kesuksesan berinvestasi yang menyebar dari mulut ke mulut antar investor China, jadi alasan minat investasi dari negeri Tirai Bambu ini melonjak tajam.

"Semakin ke sini semakin banyak success story, bahwa ternyata Indonesia Tidak susah. Awal investor datangkan how to do business, akhirnya ke sini-sini sudah tahu untuk  bebaskan lahan, sudah tahu layanan izin 3 jam, urus IMB, sudah tahu ada BKPM," ungkap Azhar, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Sepanjang Januari nilai komitmen investasi China sebesar US$ 1,81 miliar atau menyumbang 23% dari total minat investasi yang masuk, dengan pertumbuhan 1.564% dibanding Januari tahun lalu. Sementara Singapura di posisi pertama menyatakan minat investasi US$ 7,5 miliar atau tumbuh 413%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar