Kamis, 31 Maret 2016

Industri Baja di Tahun 2016 Bertumbuh Drastis



Berdasarkan artikel dari Liputan6, November 2015, Pembangunan infrastruktur, konstruksi yang terus tumbuh, dan industri termasuk galangan kapal dan otomotif membutuhkan bahan baku bajaKebutuhan baja kasar (crude steel) tercatat terus menanjak, dari 7,4 juta ton pada 2009 menjadi 12,7 Juta ton pada 2014. Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, guna memenuhi permintaan baja domestik dan menghindari ketergantungan yang tinggi terhadap baja impor, maka masih diperlukan banyak investasi di sektor baja.

"Hal ini diperlukan juga untuk dapat memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia yang diperkirakan sekitar Rp 5.000 triliun sampai dengan 2019 dan membutuhkan baja sekitar 17,5 Juta ton per tahun," ujar dia di Jakarta, Rabu (25/11/2015).

Industri besi dan baja juga menjadi salah satu industri prioritas lantaran merupakan bahan baku dasar bagi industri lainnya antara lain industri galangan kapal, industri di sektor migas, alat berat, otomotif, dan eletronika. Selain itu, industri besi dan baja adalah salah satu pendukung utama dalam rangka pembangunan infrastruktur di Indonesia antara lain jalan, bandara, pelabuhan, rel kereta api, dan beberapa fasilitas lainnya.

Dukungan dari pemerintah terhadap perkembangan industri baja pun dilakukan dengan membentuk kebijakan SNI Wajib untuk Produk besi baja, tata niaga impor besi atau baja, Program Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan inisiasi tindakan perdagangan (trade remedies).            

"Dalam rangka pengembangan industri besi baja nasional pemerintah telah memberi fasilitas bagi investasi baru maupun perluasan industri berupa pemberian tax holiday dan tax allowance," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (24/11/2015).

Perkembangan industri baja pun pada beberapa kawasan industri terlihat cukup mendominasi karena kebutuhannya seperti yang ada pada Kawasan Industri Modern Cikande. Perusahaan baja yang berlokasi pada kawasan industri ini pada tahun 2015 mencapai 36 perusahaan dengan total penggunaan lahan 106 ha.

Menurut Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan kepada Bisnis.com, November 2015, menyampaikan kondisi industri baja nasional menunjukkan perkembangan positif dari tahun ke tahun. Tercatat 352 perusahaan industri baja nasional yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi mampu menyerap 200.000 tenaga kerja dengan kapasitas produksi mencapai 14 juta ton per tahun.

Pemerintah berharap pada tahun 2016 industri baja akan meningkat seiring dengan peningkatan industri, infrastruktur berdasarkan program-program pemerintah.

Di Tahun 2016 Secara Dominan Industri Kimia Dasar Bertumbuh Secara Pesat



Diberitakan oleh beritasatu.com beberapa industri diantaranya adalah industri kimia dasar, farmasi, logam serta makanan minuman diproyeksikan oleh Menteri Perindustrian pada Desember 2015 akan mampu tumbuh sebesar 8.5%-8.7%.  Meningkatnya persentase pertumbuhan industri Kimia dasar menurut Menperin diakibatkan oleh kemungkinan pertumbuhan ekonomi yang akan membaik di Indonesia sehingga mendorong pada meningkatnya kebutuhana bahan kimia yang diperlukan oleh berbagai kelompk industry seperti industri plastik yang diperkirakan akan naik 8% dan semen yang diperkirakan akan naik sekitar 10%-14%.

Berdasarkan keterangan Purnama Dewi Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumatra Utara kepada antaranews.com, sektor-sektor industri utama seperti sektor kimia, listrik dan gas dianggap tetap diminati serta mendominasi investasi di Sumatra Utara. Penanaman Modal Asing (PMA) di Sumatra Utara sendiri mencapai Rp.4,865 triliun. PMA dengan jumlah Rp.11,749 triliun di Medan akan mendominasi iklim investasi dibandingkan dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan jumlah Rp.3,098 Triliun.

Di Banten pada tahun 2015, menurut keterangan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibrani kepada antaranews.com, selama Triwulan 1 - 2015 terdapat 236 proyek Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi dengan nilai realisasi investasi total Rp 10,1 triliun atau berkontribusi sebesar 8,1 persen dari total realisasi investasi pada triwulan I 2015 sebesar Rp124,6 triliun. Industri ini terus maju sejak diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2015 tentang fasilitas pajak penghasilan untuk penanaman modal di bidang - bidang usaha tertentu dan/atau di daerah-daerah tertentu/tax allowance diharapkan dapat meningkatkan investasi di sektor ini.

Hal ini juga pertumbuhan juga terlihat dari jumlah tenant tertinggi selama tahun 2015 di salah satu Kawasan Industri yaitu Kawasan Industri Modern Cikande adalah kimia dasar. Berdasarkan data profile tenant Kawasan Industri Modern Cikande jumlah industri kimia dasar yang berlokasi di Kawasan Industri Modern Cikande mencapai 42 perusahaan dengan total penggunaan lahan 86 ha. Kemungkinan untuk bertumbuhnya industri kimia dasar sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan industri lainnya di tahun 2016. Pertumbuhan ini sangat dimungkinkan karena kebijakan-kebijakan pemerintah periode Joko Widodo sangat mendukung pertumbuhan industri lewat investasi asing.

Indonesia Sebagai Tujuan Investasi China di Tahun 2016




Pada tahun 2013, Indonesia memperoleh predikat sebagai tempat terbaik untuk investasi ke 4 di seluruh dunia berdasarkan riset lembaga konsultan internasional, A.T Kerney dan PBB melalui United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD). Di tahun 2015, Para investor yang menghadiri World Economic Forum on East Asia (WEF EA) menilai Indonesia sebagai tempat terbaik melakukan investasi.

"Mereka cukup optimistis bahwa Indonesia merupakan tempat untuk melakukan investasi paling baik sekarang ini," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil di sela perhelatan WEF EA di Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Tidak hanya para investor dari swasta saja yang ingin melakukann investasi. Hingga kini, beberapa negara sudah menjalani kesepakatan bersama dengan pemerintahan Indonesia. China sudah siap untuk mengeluarkan modal US$100 miliar untuk mendanai proyek infrastruktur Indonesia dengan komitmen investasi setara dengan Rp.1.361,55 triliun, dengan asumsi kurs per 11/08/2015 sebesar Rp.13.615,5 per US$. Nota kesepahaman kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) proyek ini telah ditandangani bersamaan dengan lawatan Presiden Jokowi saat Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) di Beijing pada November tahun lalu. Hal ini membuktikan keseriusan China dalam menjalin kerja sama dan investasi dengan Indonesia.

Perusahaan-perusahaan dari China juga telah menganggap Indonesia sebagai tempat investasi yang menarik. Hal ini terlihat dari 10 perusahaan asal China beroperasi di kawasan industri terbesar di Banten, Kawasan Industri Modern Cikande. Perusahaan-perusahaan asal China ini menggunakan lahan di Kawasan Industri Modern Cikande sebesar 57 ha.

Berdasarkan pantauan Detik.com Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal, Azhar Lubis menyebutkan, faktor testimoni atau informasi kesuksesan berinvestasi yang menyebar dari mulut ke mulut antar investor China, jadi alasan minat investasi dari negeri Tirai Bambu ini melonjak tajam.

"Semakin ke sini semakin banyak success story, bahwa ternyata Indonesia Tidak susah. Awal investor datangkan how to do business, akhirnya ke sini-sini sudah tahu untuk  bebaskan lahan, sudah tahu layanan izin 3 jam, urus IMB, sudah tahu ada BKPM," ungkap Azhar, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Sepanjang Januari nilai komitmen investasi China sebesar US$ 1,81 miliar atau menyumbang 23% dari total minat investasi yang masuk, dengan pertumbuhan 1.564% dibanding Januari tahun lalu. Sementara Singapura di posisi pertama menyatakan minat investasi US$ 7,5 miliar atau tumbuh 413%.

Penggerak Pertumbuhan Industri 2016

????????????????????????????????????

Pada tahun 2015 lalu tepatnya pada tanggal 18 Desember 2015, Menteri Perindustrian Republik Indonesia Saleh Husin meyakini bahwa pertumbuhan industri tahun 2016 akan meningkat. Kemetrian Perindustrian memproyeksikan bahwa tahun 2016 akan terjadi peningkatan investasi kembali. Hal ini diyakini secara optimis karena pertumbuhan sektor industry non migas pada tahun 2014 dan 2015 ada dikisaran 5.7% - 6.1%.
Sektor yang diharapakan menjadi bagian dari penggerak pertumbuhan industri adalah sektor industri kimia, farmasi dan obat tradisional, industri barang logam, peralatan listrik, industri makanan dan minuman. Secara spesifik diharapkan sektor industri kimia, farmasi dan obat tradisional akan mampu tumbuh sebesar 8.5% – 8.7%. Sektor industri makanan dan minuman diharapkan akan tumbuh 7.4% - 7.8%.

Beberapa industri lain yang akan terkena dampak dari pertumbuhan industri lain adalah industri kimia dasar. Pertumbuhan industri kimia dasar akan naik seusuai dengan permintaan kebutuhan bahan kimia dari berbagai kelompok industri, seperti industri plastik yang diperkirakan naik sekitar 8% dan industri semen yang diproyeksikan  naik sekitar 10% – 14%.

Trend lain yang diperkirakan akan terjadi oleh Kementrian Perindustrian Republik Indonesia adalah pertumbuhan yang akan dicapai oleh Industri Barang Logam yang diantaranya adalah Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik yang diperkirakan dapat tumbuh sekitar 8,0 – 8,2 persen. Dari kelompok industri ini, industri barang logam bukan mesin dan peralatannya diperkirakan akan berkontribusi paling dominan dalam pertumbuhan di kelompok ini, karena industri ini sejak tahun 2011 memiliki kecenderungan pertumbuhan nilai tambah yang tinggi karena didorong oleh permintaan ekspor dan investasi yang relatif tinggi.
Logo Kementerian Perindustrian

Harapan dan keyakinan dari Menteri Perindustrian memiliki kemungkinan untuk tercapai di tahun 2016 ini, pasalnya pada tahun ini pemerintah Indonesia merealisasikan berbagai kebijakan yang menguntungkan para investor asing yang mau berinvestasi di Indonesia. Kebijakan yang secara langsung dan tidak langsung akan mempengaruhi investor dan menggerakan pertumbuhan industri di tahun 2016, berdasarakan Rapat Kerja Kementrian Perdagangan tahun 2016 yang dihadiri oleh Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Saleh Husin dan Menteri Perdagangan Thomas Lembong; kebijakan-kebijakan tersebut diantaranya adalah:

  1. Diturunkannya bea masuk untuk bahan baku industri
  2. Dikenakannya bea keluar atau pelarangan ekspor untuk bahan baku kulit, kakao, CPO, rotan kayu dan karet untuk menjamin ketersediaan bahan baku produksi]
  3. Penurunan suku bunga untuk biaya investasi dan modal kerja melalui lembaga pembiayaan ekspor sampai terbentukya lembaga pembiayaan industri.
  4. Peninjauan atau optimalisasi regulasi lingkungan hidup, kesehatan dan keselamatan.
  5. Dukungan regulasi dan infrastruktur untuk memperlancar logistik pada kawasan industri tertentu.

Pemerintah memiliki kepentingan untuk membangun infrastruktur pendukung dengan tujuan untuk memperlancar kegiatan ekonomi dan kegiatan usaha. Dukungan pemerintah secara nyata tampak pada pembukaan jalan tol Cikande untuk mensupport Kawasan Industri Modern Cikande sehingga kegiatan usaha pada kawasan industri itu akan berjalan dengan lancar dan lebih baik. Implementasi kebijakan-kebijakan ini diharapkan akan mampu memfasilitasi tujuan pemerintah dalam menggerakan roda pertumbuhan industri di tahun 2016 sehingga pertumbuhan industri dan ekonomi yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal.

Rabu, 30 Maret 2016

Alasan Kenapa Berinvestasi di Indonesia

Investasi-di-indonesia
Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah karena memiliki iklim yang baik sebagai negara tropis dan mempunyai letak yang strategis di antara Samudra Pasifik dan Hindia. Kekayaan alam Indonesia yang sangat beragam dan berlimpah memberikan kesempatan yang tinggi bagi para investor di seluruh dunia untuk tidak melewatkan Indonesia sebagai negara untuk investasi. Beberapa saat yang lalu, Indonesia memperoleh prediket sebagai tempat terbaik untuk investasi ke 4 di seluruh dunia berdasarkan riset lembaga konsultan internasional, A.T Kerney dan PBB melalui United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).
Ada beberapa alasan mengapa Indonesia tidak dapat dilewatkan sebagai tempat berinvestasi. BPKM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Republik Indonesa memaparkan beberapa alasan, diantaranya adalah:
  1. Perekonomian yang Sehat
Indonesia adalah pendorong pertumbuhan ekonomi Asia. Dengan PDB mencapai US$ 870 milyar di tahun 2014, Indonesia memiliki ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

  1. Stabilitas Politik
Stabilitas politik menjadi dasar dinamika kehidupan ekonomi di Indonesia. Sejak bangkit dari pemerintahan otokrasi 17 tahun yang lalu, Indonesia, yang baru saja berhasil menjalankan demokrasi.

  1. Iklim Berinvestasi
Seiring dengan ketahanan ekonomi Indonesia pada masa krisis keuangan global dan sesudahnya, pemerintah terus melakukan reformasi iklim investasi untuk menciptakan tujuan investasi yang aman dan menarik.

  1. Sumber Daya Alam
Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam mulai dari menjadi produsen utama gas alam cair dan peningkatan industri pertambangan. Minyak bumi dan mineral merupakan komoditas utama ekspor.

  1. Demografi
Indonesia mengalami pergeseran struktur kependudukan yang dikenal dengan istilah ‘bonus demografi’ dimana jumlah kelompok kerja produktif di tahun 2025-2035 akan mendominasi.

  1. Pasar Domestik
Sebagai negara dengan populasi penduduk ke-4 terbesar di dunia, lebih dari 53% penduduk Indonesia hidup di daerah perkotaan dengan gaya hidup modern dan kemampuan daya beli masyarakat yang meningkat.

  1. Pasar Global
Indonesia memainkan peran yang lebih dominan dalam isu-isu global. Sebagai satu-satunya negara anggota G-20 dari Asia Tenggara, Indonesia aktif menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang.

Disamping semua alasan yang telah disebutkan diatas, Indonesia juga saat ini sedang aktif dalam pembangunan infrastruktur pendukung kegiatan perindustrian dan mempermudah perizinan serta kesempatan investasi asing untuk masuk. Pemerintah Indonesia pada periode ini juga memiliki program untuk mengembangkan kawasan industri hingga timur Indonesia dan pembangunan infrastruktur pendukungnya. Kawasan industri yang telah ada seperti; Kawasan Industri Modern Cikande pun juga akan dipengaruhi kebijakan ini, akses gerbang tol Cikande akan dibuka sehingga memperlancar kegiatan bisnis pelaku industri dan investor. Kedepannya pemerintah Indonesia memiliki rencana jangka panjang untuk mempermudah dan mengembangkan iklim investasi di Indonesia.

Minggu, 27 Maret 2016

Pengembangan Kawasan Industri di Indonesia


kawasan_industri_km


Di tahun 2016 ini, secaraa umum pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla di Indonesia berfokus pada beberapa hal penting yang diantaranya adalah pembangunan industri. Pada Rabu, 20 Januari lalu, Presiden Jokowi membentuk KEIN (Komite Ekonomi dan Industri Nasional) yang memiliki fungsi sebagai komite yang membuat peta arah perekonomian dan industri Indonesia secara jangka pendek, menegah dan panjang. Presiden Jokowi pun menitik beratkan bahwa rencana pembangunan perekonomian akan dilakukan via indutrialisasi. Seperti yang dilansir oleh tim Komunikasi Presiden, lewat presidenri.go.id sempat berkata bahwa “Targetnya memang industrialisasi, hilirisasi ekspor barang setengah jadi atau barang jadi sehingga ada nilai tambah,”.

Beberapa pengaplikasian dari rencana presiden untuk pembangunan industri selain terbentuknya KEIN juga  Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 yang mengarah pada menarik investasi industri dengan menyediakan tempat industri tersebut dibangun. Artinya, pemerintah akan menyediakan tempat yang sudah menyediakan sarana dan prasana yang dibutuhkan. Jika hal ini sudah dicapai, barulah pemerintah menyusun kebijakan yang menyangkut arah penumbuhan populasi, serta arah peningkatan produktivitas.

Senada dengan Presiden Jokowi, diberitakan pula oleh Kemenperin (Kementrian Perindustrian Republik Indonesia) bahwa fokus pembangunan kawasan industri diarahkan pada Indonesia bagian Timur. Kemenperin menargetkan 36 kawasan industri baru dibangun hingga 2035. Lokasinya berada di Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara. Dari jumlah itu, sebanyak 32 kawasan telah memiliki dokumen perencanaan.

Hasil dari tindak lanjut pembangunan kawasan industri di Indonesia. Di bulan Mei tahun 2015, Presiden Jokowi menetapkan 13 Kawasan Industri (KI) yang mencakup Bintuni – Papua Barat; Buli – Halmahera Timur – Maluku Utara; Bitung – Sulawesi Utara; Palu – Sulawesi Tengah; Morowali – Sulawesi Tengah; Konawe – Sulawesi Tenggara; Bantaeng – Sulawesi Selatan; Batulicin – Kalimantan Selatan; Ketapang – Kalimantan Barat; Landak – Kalimantan Barat; Kuala Tanjung, Sumatera Utara; Sei Mangke – Sumatera Utara; dan Tanggamus – Lampung.

Ditetapkan kawasan 13 Kawasan Industri baru ini, meyakinkan kita bahwa kedepannya dunia perindustrian Indonesia akan semakin berkembang dan memiliki arah. List panjang kawasan industri yang ada di Indonesia akan semakin bertambah dan merata hingga penjuru timur Indonesia. Kawasan industri seperti Kawasan Indusri Modern Cikande yang sudah memiliki fasilitas pendukung investasi yang lengkap akan terhubung dengan kawasan-kawasan industri yang baru, sehingga kegiatan industri Indonesia menjadi satu mata rantai yang terus tersambung dari barat hingga timur Indonesia dan menggerakan roda perekonomian hingga titik maksimal.

Rabu, 23 Maret 2016

Potensi Industri Banten Sebagai Kawasan Investasi di Indonesia

Modernland-Realty
Dikutip dari Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Provinsi Banten, Banten merupakan sebuah provinsi di Pulau Jawa yang berdiri sejak tahun 2000 setelah memisahkan diri dari Provinsi Jawa Barat melalui keputusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Dididukung dengan infrastruktur yang memadai, pertumbuhan sektor investasi bidang industri tumbuh pesat. Provinsi Banten merupakan wilayah yang masuk ke dalam dua kordior dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025.

Koridor I masuk ke dalam kawasan Indonesia Barat dan Koridor II yang masuk ke dalam Kawasan Indonesia Timur. Dengan geografis yang menguntungkan tersebut, wajar jika Banten mendapatkan berbagai kesempatan untuk mempromosikan  daerahnya kepada para investor baik tingkat lokal maupun mancanegara.

Peluang investasi di Banten sangat besar dengan dukungan infrastruktur yang terkoneksi dengan beberapa pintu untuk pengiriman internasional dan nasional yaitu tersedianya Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta, Pelabuhan Merak, Jalan Bebas Hambatan Jakarta - Merak, Jaringan Jalan Kereta Api Jakarta - Rankasbitung - Merak dan yang terbaru dan sedang dibangun adalah Pelabuhan Bojonegara. Untuk pasokan tenaga listrik, Banten didukung oleh jaringan distribusi interkoneksi Jawa-Bali dengan salah satu pembangkit utamanya yaitu yang berada di Suralaya yang berada di Cilegon.

Banten secara industri pada tahun 2014 masih dipegang oleh sektor industri manufaktur sebagai leading economic sectors, sektor ini banyak berkontribusi pada Provinsi Banten. Seperti yang dikutip dari BKPMPT Provinsi Banten, sektor ini merupakan yang terbesar dari 17 sektor ekonomi. Nilai total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Banten pada Tahun 2014 sebesar 432.763,96 milyar rupiah dimana sebesar 148.148,69 milyar rupiah (34,23 persen) bersumber  dari sektor Industri Pengolahan.

Melihat kontribusi industri manufaktur yang begitu besar,  pemerintah Provinsi Banten melalui Badan  Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Provinsi Banten terus memberikan perhatian dibidang pelayanan dan perizinan. Di Banten paling Timur seperti daerah Cikande Modern, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan merupakan kawasan industri manufaktus dengan tingkat pertumbuhan paling cepat.

banten

Saat ini proses investasi Banten melalui BKPMPT membagi wilayah berdasarkan potensi kewilayahan. Dikutip dari antarabanten hal ini ditujukan untuk menciptakan pertumbuhan wilayah yang merata dan tidak terjadi ketimpangan dan terbentuk investasi berkualitas, yaitu pertumbuhan tercapai tetapi juga menyerap tenaga kerja, serta daya beli masyarakat tercapai. Wilayah Banten dibagi menjadi tiga potensi lokasi penanaman modal yaitu Banten bagian Timur meliputi Kota Tangerang, Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang, Banten, bagian Barat meliputi Kota Cilegon dan Kabupaten Serang, dan Bagian Selatan meliputi Kabupaten Pandeglang dan Lebak.

Wilayah bagian timur menurut Kepala BKPMPT Provinsi Banten Babar Suharso merupakan kawasan metropolitan sehingga cocok industri padat modal. Untuk wilayah bagian Barat difokuskan untuk industri pengolahan secara spesifik seperti baja, kimia dan aneka industri.  Untuk bagian selatan lebih  diarahkan untuk sektor agraris dan kelautan, kehutanan dan perkebunan, dan ada juga di sektor pertambangan dan mineral seperti semen. Saat ini fokus pembangunan di wilayah selatan pada pembangunan infrastruktur.

Salah satu kawasan industri di wilayah selatan yang saat ini  menjadi sorotan adalah Kawasan Industri Modern Cikande. Kawasan ini terus berkembang dan menjadi tempat investasi dari berbagai macam perusahaan baik nasional maupun internasional. Kawasan ini dibangun oleh pengembang asal Indonesia yaitu Modernland City Tbk. selama beberapa tahun terakhir kawasan ini dipercaya oleh kurang lebih 200 tenant dari berbagai negara dan industri.

Saat ini, Kawasan Industri Modern Cikande merupakan salah satu kawasan yang terbesar di Serang, Banten. Kawasan Modern Cikande akan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan para tenantnya. Menjadi pilihan yang tepat bagi para investor, perusahaan manufaktur baja, kimi dan aneka industri, untuk berinvestasi di Kawasan Modern Cikande. Pada Q1 2015 sebesar 33Ha terjual untuk perusahaan Kimia, Probiotik, Lubrikasi, baby diapersFood & Beverages.

Selasa, 15 Maret 2016

Jenis Industri yang cocok di Kawasan Industri Modern Cikande



Berbagai macam investor dari berbagai negara sudah berinvestasi di Kawasan Industri ModernCikande. Saat ini perusahaan-perusahaan dari negara maju seperti Korea, Japan, Taiwan, China, Malaysia, United States of America (USA) dan Singapore sudah berinvestasi di Kawasan Industri Modern Cikande. Perusahaan ternama dari USA seperti Cargill pun memiliki pabrik di Kawasan Industri Modern Cikande.

Kawasan Industri Modern Cikande mampu menampung berbagai macam jenis bidang usaha karena fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Kawasan Industri terbesar di Banten ini sudah lengkap dan mampu menampung berbagai jenis industri. Perusahaan-perusahaan yang berada di KawasanIndustri Modern Cikande memiliki bidang usaha di Chemical, Steel, Metal Products & Smelter, Home & Building Materials, Food Processing, Plastic, Rubber-Based Products, Printing & Packaging, Other, Fashion Products & Related Components, Pharmaceutical & Medical Related Products, Electronics, Home Appliances & Related Products, Transportation Vehicle & Related Services, Warehouse & Logistics, Animal Feed.



Per 2015, perusahaan yang ada di KawasanIndustri Modern Cikande berjumlah 222 perusahaan yang memiliki aneka raga jenis usaha. Perusahaan yang mendominasi adalah perusahaan chemical dengan persentase 19%, diikuti oleh perusahaan yang begerak dibidang steel, metal product & smelter yang memiliki persentase 16%, perusahaan di bidang home & building materials memiliki persentase 10%. 

Perusahaan-perusahaan di bidang Food Processing, Plastic, Rubber-Based Products, Printing & Packaging dan lainnya memiliki persentase sebesar 9%. Untuk perusahaan di bidang Fashion Products & Related Components memiliki persentase 7% dari total perusahaan di Kawasan Industri Modern Cikande, Sejumlah perusahaan Pharmaceutical & Medical Related Products memiliki persentase sebesar 6%. Terdapat juga perusahaan yang bergerak di bidang Electronics, Home Appliances & Related Products, Transportation Vehicle & Related Services, Warehouse & Logistics dengan pesentase masing-masing 5%. Untuk persentase yang terkecil adalah perusahaan di bidang Animal Feed dengan pesentase sebesar 1%.

Berdasarkan data dari Kawasan IndustriModern Cikande ntuk luas dan cakupan lahan yang diinvestasikan oleh per bidang usaha berbeda-beda untuk bidang yang terluas justru berasal dari Food Processing dengan luas 282 ha dan diikuti oleh steel, metal product & smelter dengan luas 103 ha. Banyaknya perusahaan yang berinvestasi dan terus mengembangkan perusahaannya mengakibatkan area 2 dari pengembangan KawasanIndustri Modern pada tahun 2015 dimulai untuk terus memenuhi kapasitas dari pengembangan lahan yang akan dilakukan investor maupun calon investor.



Kawasan Industri Modern Cikande kepercayaan para Investor



Kawasan Industri Modern Cikande telah berdiri sejak tahun 1991 dan sudah memiliki sekitar 200 perusahaan yang menjadi tenant di Kawasan Industri Modern CIkande. Kawasan Industri Modern Cikande berlokasi strategis di Cikande, Serang, Jawa Barat; kira-kira 68 km dari Jakarta, 75 km dari Pelabuhan Tanjung Priok dan 50 km dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Modern Cikande Industrial Estate (MIEC) dapat diakses melalui tol Jakarta-Merak kemudian keluar melalui pintu tol Ciujung. Kawasan ini juga dekat dengan Pelabuhan Bojonegara yang menjadi pusat aktifitas perdagangan di provinsi Banten.

Kawasan Industri Modern Cikande saat ini dipercaya oleh beberapa negara-negara di terutama perusahaan-perusahaan asia. Beberapa negara yang menaruh investasi di Kawasan Industri Modern Cikande adalah perusahaan-perusahaan dari negara Korea, Japan, Taiwan, China, Malaysia, United States of America (USA), Singapore dan Thailand.

Pada tahun 2015 jumlah tenant yang berinvestasi di Kawasan Industri Modern Cikande sebanyak 222 tenant. Dengan komposisi Indonesia sebesar 62%, Korea 9%, Jepang 6%, Taiwan 6 %, USA 2%, Singapore 2%, dan lainnya 6%. Dominasi investasi Cikande untuk tahun 2015 masih dipegang oleh para investor Indonesia. Beberapa perusahaan internasional seperti Cargill dan Charoe Pokphand. Perusahaan IT seperti foxconn pun ikut berinvestasi di Cikande.


NegaraLuas Tanah
Indonesia262 ha
Thailand220 ha
China57 ha
Japan39 ha
Taiwan33 ha
USA28 ha
Singapore24 ha
Korea20 ha
Malaysia15 ha
Others19 ha


Tabel Negara yang berinvestasi di Kawasan Industri Modern Cikande


Sumber: Data Kawasan Industri Modern Cikande

Kawasan Industri Modern Cikande memiliki lahan yang sangat luas untuk menampung perusahaa-perusahaan berukuran besar atau gudang-gudang yang dapat dijadikan bagian dari rantai pasokan, luas dari kawasan ini sekitar 3.175 ha. Saat ini, penggunaan lahan di Cikande didominasi oleh perusahaan-perusahaan Indonesia dan perusahaan dari Thailand yang ingin melebarkan bisnisnya di Indonesia.

Perusahaan asal China menggunakan 57 ha, perusahaan-perusahaan dari Japan 39 ha, perusahaan-perusahaan dari Taiwan 33 ha, perusahaan-perusahaan dari USA 28 ha, perusahaan-perusahaan dari Singapore 24 ha, perusahaan-perusahaan dari Korea 20 ha, perusahaan-perusahaan dari 15 ha dan perusahaan-perusahaan lainnya 19 ha.

Kedepannya PT Modern Realty Tbk sebagai pengembang Kawasan Industri Modern Cikande akan terus mengupayakan yang terbaik sehingga selalu dapat memberikan kepuasan kepada para tenant dan calon investor. Saat ini Kawasan Industri Modern Cikande sedang melaksanakan pembangunan tahap dua yang melibatkan






Kawasan Industri Berfasilitas Lengkap di Indonesia



Sebuah wilayah yang didalamnya terdapat aktifitas terutama kegiatan ekonomi harus memiliki fasilitas-fasilitas pendukung yang lengkap. Fasilitas tersebut tidak hanya harus mendukung kebutuhan yang dimiliki untuk mensupport kegiatan bisnis saja tetapi juga harus mampu mensupport orang-orang yang berada didalamnya untuk tetap hidup layak sehingga memiliki kualitas hidup yang baik.

Pengelolaan serius terhadap fasilitas pendukung yang baik harus dikelola oleh pengembang yang bersangkutan dan memiliki pengalaman serta reputasi yang baik. Jika fasilitas dikelola dengan baik kenyamanan dan kebahagiaan orang-orang yang menetap di daerah tersebut akan terjaga. Salah satu kawasan industri yang tidak melupakan petingnya keberadaan fasilitas pendukung adalah Kawasan Industri Modern Cikande.

Kawasan Industri Modern Cikande memiliki total luas 2.175 Ha dan saat ini sedang membangun zona industri lainnya seluas 1.000 Ha. Kawasan ini memiliki fasilitas tinggal untuk para pekerja sudah memiliki 5.000 unit rumah untuk para pekerja dengan jarak menuju kawasan industri sejauh 4.5km. Disamping itu, sudah memiliki fasilitas pendukung lainnya seperti:
  1. Pemadam Kebakaran
Merupakan fasilitas yang sangat penting dalam sebuah kawasan industri untuk memberikan rasa aman dari ancaman bahaya kebakaran.

  1. Kantor Pos
Memberikan kemudahan bagi para penghuni kawasan industri dalam penggunaan layanan surat-menyurat.

  1. Poliklinik 24 Jam
Fasilitas kesehatan di kawasan industri ini beroperasi 24 jam sehingga bisa memberikan layanan yang cepat tanggap jika ada karyawan atau pemilik pabrik yang membutuhkan layanan kesehatan.

  1. Telepon Umum
Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh para karyawan pabrik di lingkungan kawasan industri untuk berkomunikasi..
  1. Kantor Polisi
Lingkungan yang aman merupakan salah satu faktor dalam memilih sebuah kawasan industri. Oleh sebab itu, kawasan industri Modern Cikande telah dilengkapi dengan fasilitas kantor polisi sehingga mengurangi risiko tindak kejahatan.

Dengan tersediannya fasilitas pendukung bagi para pekerja yang bekerja di kawasan industri hal ini akan meningkatkan kebahagiaan para pekerja. Komentar positif terkait Kawasan Industri Cikande diutarakan oleh Cargill Indonesia terkait fasilitas pendukung “Kebutuhan para karyawan juga terlengkapi dengan adanya area bagi pejalan kaki, rumah makan, minimarket, bank dan poliklinik 24 jam. Modern Cikande benar-benar merupakan kawasan industri yang ideal bagi pertumbuhan bisnis kami”. Kawasan Industri Cikande dapat solusi bagi perusahaan yang ini berkembang dan bertumbuh bersama para pekerjanya.

Senin, 14 Maret 2016

Penjualan Lahan Industri Melonjak Pesat Hingga Saat Ini



penjualan lahan industri di kawasan cikande untuk kegiatan manufaktur perkantoran dan jasa di jabodetabek meroket hingga 350% dibandingkan dengan penjualan tahun lalu yang menjadi 110Ha.
Lonjakan itu mendorong pelemahan dampak krisis dunia yang menguatkan fundamental ekonomi dan ekspor nasional.
Data Cushman Wakeield Indonesia (CWI) mencatat sejumlah perusahaan dikawasan industri dengan meningkatkan ekspansi pengekuan sisi lahan guna pendirian bangunan dan fasilitas baru.
Dikarawang jawa barat penjualan lahan di kawasan industri surya cipta pada kuartal III mencapai 293.000 M2 setara dengan 29,3 Ha.

Dibekasi sejumlah kawasan industri melakukan penjualan yang agresif, realisasi penjualan lahan di bekasi, fajar insdutrial estate mencapai 216.800m2 atau 21,68Ha. Sedangkan di Lippo cikarang Industrial Estate mencapai 209.000m2 atau 20,9Ha.
Kuartal II tahun 2010 permintaan lahan banyak dari investor asing, dengan kuartal II penjualan lahan industri pada kuartal III diikuti dengan peningkatan luas lahan per transaksi dari sekitar 3Ha menjadi 4Ha.

Dengan penambahan itu pasokan kumulatif lahan industri  di jabodetabek hingga saat ini meningkat 6% dari 8.136,79 Ha menjadi 8.625Ha.
Kenaikan harga tetap meningkat dengan didukung nya sentiment pasar yang positif, pasar tanah industri akan tetap menguat sepanjang tahun ini, namun dengan kondisi pasokan baru yang belum siap dibangun serta penciutan lahan berkualitas baik, harga jual lahan industri diperkirakan meningkat sangat tinggi.
Kondisi ini didasarkan pada realisasi tranksaksi lahan industri pada kuartal III dimana harga penawaran terus meningkat, bersamaan dengan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, harga jual dalam rupiah meningkat 6,9% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dan menjadi Rp 710.000 per m2.

Harga jual Rata-rata dalam dolar AS naik 8,4% dari US$73,43 per m2 menjadi USS79,6per m2, dan menurut catatan CWI harga tanah industri dikawasan jabodetabek pada kuartal III rata-rata berkisar Rp710.000 per m2 dengan penigkatan berkisar 5% dibandingkan dengan harga pada kuartal sebelumnya dan tingkat penyerapan lahan kawasan industri mencapai 69,7%.
Dan Ratusan perusahaan Asingpun sudah mulai Investasi dengan modal yang besar untuk kawasan modern cikande, dikecamatan kibin, para Investor direalisasikan ketika pembangunan proyek interchange.

Menurut Direktur Modern Cikande Toni Hadiwaluyo, jumlah perusahaan yang beroperasi dikawasan cikande saat ini berkisar 90 perusahaan dengan luas lahan Hingga 1.000 Hektare dan baru terpakai 600 hektare.
60 perusahaan dari 150 perusahaan banyak yang mengalami gagal nyaa operasi dalam proses pembangunan dikarenakan krisis nya keuangan, akan tetapi yang 60 perusahaan ini sedang bersiap siap untuk beroperasi kembali, bahkan investor dari luar sudah mulai Invest Namun masih menunggu realisasi Interchange.

Ratusan Perusahaan Besar Investasi Dikawasan Modern Cikande



Ratusan perusahaan Asing dan dalam negeri sudah mulai Investasi dengan modal yang besar untuk kawasan modern cikande, kecamatan kibin, para Investor direalisasikan ketika pembangunan proyek interchange.
Menurut Direktur Modern Cikande Toni Hadiwaluyo, jumlah perusahaan yang beroperasi dikawasan cikande saat ini berkisar 90 perusahaan dengan luas lahan Hingga 1.000 Hektare dan baru terpakai 600 hektare.
60 perusahaan dari 150 perusahaan banyak yang mengalami gagal nyaa operasi dalam proses pembangunan dikarenakan krisis nya keuangan, akan tetapi yang 60 perusahaan ini sedang bersiap siap untuk beroperasi kembali, bahkan investor dari luar sudah mulai Invest Namun masih menunggu realisasi Interchange.
Selain itu banyak investor yang berminat di kabupaten serang banten yang akan dapat berdampak positif karna akan mengurangi pengangguran, hadirnya investor untuk mengurangi PEMKAB pengurangan pengangguran.
Suhandi sutanto Mengatakan, sinyal ketertarikan investor singgah di kabupaten serang, dan sekarang tinggal menunggu respon dari PEMKAB untuk mempercepat Realisasi Interchange.
Dan menurut Suhandi pun keberadaan Interchange sudah telah dibutuhkan bagi kalangan pengusaha untuk mempelancar Distribusi barang.
Selain itu pengembang yang memiliki reputasi yang baik dalam pengembangan project untuk sebuah kawasan adalah PT Modernland Realty. PT Modernland Realty merupakan perusahaan yang sudah lama berdiri. PT Modernlan Realty fokus pada beberapa wilayah usaha yang berada dalam ruang lingkup konstruksi dan kawasan diantaranya adalah pengembangan real estate, lapangan golf dan operasi country club, kontraktor umum dan perdagang.
Diantaranya seperti :
  1. Industrial Town Development: Kawasan Industri Modern CIkande
    ModernCikande Industrial Estate (MCIE) dikembangkan untuk mendukung program pemerintah agar investor lokal dan asing melalukan investasi di Indonesia.
  2. Township Development: Modern Bekasi Residential and Industrial Park
    Dengan 1.300 hektar wilayah berlisensi, Modern Bekasi Residential dan Industrial Park adalah salah satu proyek PT Moderland Realty.
  3. Residential Development: Modern Hill
    Terletak di Pondok Cabe-Jakarta Selatan, dengan 60 hektar kawasan berlisensi, Modern Hill memiliki pemandangan indah dan berbukit seiring dengan udara yang bersih dan segar dihasilkan oleh daerah hijau yang tersebar di seluruh kawasan.
  4. Hospitality & Commercial: Padang Golf Modern and Country Club
    Padang Golf Modern dan Country Club menawarkan pengalaman untuk bermain golf berkelas atas.

Manfaat Kebahagiaan dalam Beraktifitas Meningkatkan Produktifitas Pekerja



Kawasan industri merupakan kawasan yang selain digunakan untuk melakukan aktifitas ekonomi dan industri. Sebagai tempat beraktivitas dan tempat yang memiliki kawasan untuk tinggal, kawasan industri juga harus mampu mensupport kehidupan orang-orang yang ada didalamnya sebagai satu kesatuan. Karena bagaimana juga kualitas produktivitas pekerja akan dipengaruhi oleh lingkungan dimana dia berada apakah dapat memberikan kenyamanan atau tidak. Salah satu variabel kebahagiaan adalah tersedianya fasilitas publik.
Berbagai teori yang berkaitan dengan sumber daya manusia menyatakan bahwa kebahagiaan akan memberikan dampak yang signifikan kepada perusahaan dan produktivitas itu sendiri.  kebahagiaan akan memberikan dampak kepada orang-orang yang ada di sekitarnya, berikut merupakan efek dari kebahagiaan untuk para pekerja:
  1. Kebahagiaan Meningkatkan Produktifitas
Hal ini diterapkan di negara besar seperti Swedia dimana perusahaan yang mampu menciptakan kondisi yang tepat sehingga meningkatkan kebahagiaan karyawannya ternyata dapat meningkatkan produktivitas. Jika produktivitas naik sudah pasti hal ini berimbas pada profit yang diterima oleh perusahaan.

  1. Orang bahagia mampu memecahkan masalah
Kebahagiaan yang diperoleh memberikan ketenangan dalam berpikir hal ini akan mempengaruhi keputusa-keputusan yang dibuat saat terjadi masalah. Semakin tenang seseorang dalam berpikir maka semakin mudah dirinya dalam memecahkan masalah dengan baik dan menghadapinya dengan lebih sedikit stress.

  1. Orang yang bahagia mampu mempengaruhi anggota tim
Energi positif akan mengalir akan mengalir dari orang-orang yang bahagia dan akan mempengaruhi anggota tim atau orang-orang yang lain yang diajak berinteraksi. Pembawaan positif yang ada dapat meningkatkan pengaruh yang diberikan oleh seseorang

  1. Pekerja yang bahagia dapat membuat pelanggan senang
Pekerja yang bahagia akan membawa energi positif dan akan melayani pelanggan dengan lebih tulus dan senang hati. Pelayanan yang berasal dari hati dan tulus akan memberikan kesenangan pada para pelanggan.

  1. Kebahagiaan melahirkan kreativitas
Orang yang bahagia akan lebih kreatif karena hidupnya lebih tenang dan dapat memikirkan hal-hal lain yang ada disekitarnya. Menurut dosen di Harvard Business School, Teresa Amabile, pegawai memiliki ide baru ketika mereka lebih bahagia. Dengan adanya kreatifitas lingkungan perusahaan akan lebih menyenangkan dan pemecahan masalah akan lebih mudah dilakukan.

  1. Orang yang bahagia lebih sehat
Secara mentalitas orang yang bahagia tentu dapat menghadapi stress atau tekanan dengan lebih baik. Penelitian dr. Edy Mustofa menunjukan bahwa jika seseorang terkena tekanan psikis yang ada akan menurunkan imunitas yang ada sehingga akan mempengaruhi kesehatan yang ada.

Fasilitas publik merupakan salah satu variabel yang dapat dijadikan faktor penentu kebahagiaan masyarakat. Sebagaimana halnya variabel lain, variabel ini digunakan oleh Ridwan Kamil sebagai walikota Bandung untuk menentukan kebahagiaan warganya. Ketersediaan fasilitas publik yang mumpuni diperlukan oleh masyarakat yang tinggal disuatu wilayah sehingga memberikan rasa kebahagiaan. Sehingga dalam proses berinvestasi aspek kebahagiaan karyawan perlu diperhatikan sehingga dampak positif dari perusahaan dapat diperoleh oleh perusahaan secara langsung.

Salah satu variabel kebahagiaan yang dapat dipenuhi oleh perusahaan adalah memilih tempat investasi yang memiliki fasilitas publik yang lengkap bagi karyawanya. Variabel fasilitas publik telah diakomodir oleh oleh Kawasan Industri Modern Cikande sebuah kawasan yang sudah memiliki fasilitas yang lengkap bagi orang-orang yang tinggal atau bekerja di kawasan tersebut. Selain fokus pada pemenuhan kebutuhan dan fasilitas penunjang investasi, Kawasan Industri Modern Cikande juga berupaya dengan serius memenuhi kebutuhan orang-orang yang tinggal di kawasan tersebut sehingga kebahagiaan orang-orang didalamnya dapat tercapai.

PT Modernland Realty Partner Terbaik dalam Berinvestasi



Memilih dan melihat salah satu pengembang yang terpercaya sebelum melakukan investasi merupakan keputusan yang cukup vital dalam mempercayakan dana investasi yang kita miliki. Pengembang yang memiliki reputasi baik dalam membangun sebuah wilayah dan memberikan pelayanan-pelayanan yang baik dalam pengelolaan wilayah sehingga kegiatan bisnis dan ekonomi dapat berlangsung dengan lancar dan tidak menambah beban atau masalah bagi para pemiliki modal dengan hal-hal teknis terkait infrastruktur diluar perusahaan.
Salah satu pengembang yang memiliki reputasi yang baik dalam pengembangan project untuk sebuah kawasan adalah PT Modernland Realty. PT Modernland Realty merupakan perusahaan yang sudah lama berdiri. PT Modernlan Realty fokus pada beberapa wilayah usaha yang berada dalam ruang lingkup konstruksi dan kawasan diantaranya adalah pengembangan real estat, lapangan golf dan operasi country club, kontraktor umum dan perdagang. Perseroan ini didirikan pada tahun 1983 dan sudah memiliki banyak proyek yang dikembangkan yang memiliki fokus pengembangan, diantaranya adalah:
  1. Industrial Town Development: Kawasan Industri Modern CIkande
ModernCikande Industrial Estate (MCIE) dikembangkan untuk mendukung program pemerintah agar investor lokal dan asing melalukan investasi di Indonesia. Pengembang utama, PT Modern Industrial Estate (MIE) dan PT New Asia Industrial Estate (NA), telah diakuisisi oleh Perusahaan pada bulan Januari 2012. Total daerah berlisensi  dari kedua perusahaan adalah 2.050 hektar. Sampai saat ini, luas lahan yang telah dikembangkan di dalam proyek ini adalah 680 hektar dengan tersisanya 1.370 hektar yang akan dikembangkan dalam 10 tahun ke depan. Kawasan yang strategis ini terletak di Cikande, Serang, Provinsi Banten, berjarak 68 kilometer dari Jakarta dan proyek ini adalah kawasan industri yang terdekat dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dengan jarak sekitar 50 kilometer. Kawasan ini juga hanya 65 kilometer jauhnya dari Bojonegara terminal kontainer yang saat ini masuk kedalam kategori daerah yang sedang dikembangkan, dengan demikian menjadi kawasan yang letaknya  terdekat dibandingkan kawasan industri lainnya. Daerah ini dilengkapi dengan akses dan kualitas infrastruktur yang baik serta fasilitas yang dapat mendukung berbagai jenis industri seperti listrik, air, gas, akses internet, pusat kesehatan, bank, kantor pos, minimarket dan ruko. Selain itu, ModernCikande Industrial Estate juga dilengkapi dengan keamanan 24 jam, pemadam kebakaran, dan kantor polisi.Go to Website
  1. Township Development: Modern Bekasi Residential and Industrial Park
Dengan 1.300 hektar wilayah berlisensi, Modern Bekasi Residential dan Industrial Park adalah salah satu proyek PT Moderland Realty. Lokasi yang strategis adalah kekuatan utama proyek dalam memenuhi aspirasi industrinya. Terletak di dekat Jalan Tol Cibitung-Cilincing  yang telah dijadwalkan telah selesai pada tahun 2015, Modern Bekasi Residential dan Industrial Park akan menjadi kawasan industri terdekat dari Pelabuhan Tanjung Priok, yang letaknya hanya sekitar 20 kilometer dari lokasi. Jalan arteri juga sedang dibangun sebagai salah satu jalur alternatif, sehingga dapat memberikan penghuni dengan rute opsional. Proyek ini juga dilengkapi dengan area perumahan dan komersial yang dirancang untuk mendukung kehidupan mereka yang bekerja di kawasan industri. Perusahaan berencana untuk mulai mengembangkan dan memasarkan proyek pada tahun 2015.
  1. Residential Development: Modern Hill
Terletak di Pondok Cabe-Jakarta Selatan, dengan 60 hektar kawasan berlisensi, Modern Hill memiliki pemandangan indah dan berbukit seiring dengan udara yang bersih dan segar dihasilkan oleh daerah hijau yang tersebar di seluruh kawasan. Serupa dengan daerah pemukiman lain yang dikembangkan dan dikelola oleh PT Modernlan Realty, Modern Hill dilengkapi dengan beragam infrastruktur dan fasilitas dengan standar kualitas tertinggi bagi penghuni seperti jalan aspal, saluran air limbah bawah tanah, telepon dan kabel listrik, lembaga pendidikan dan fasilitas olahraga seperti lapangan golf 18-hole dan jogging track. Kawasan ini juga memberikan nilai investasi yang tinggi karena lokasinya yang strategis berjarak dekat dari daerah komersial Jakarta Selatan dan Pondok Cabe Golf Course. Selain itu, pengembangan Jalan Tol JORR II dapat meningkatkan nilai investasi properti di modern Hill. Kedepannya, Perusahaan telah berkomitmen untuk mengembangkan kawasan dengan mempertahankan lingkungan alam dan memanfaatkan metode eco-friendly.
  1. Hospitality & Commercial: Padang Golf Modern and Country Club
Padang Golf Modern dan Country Club menawarkan pengalaman untuk bermain golf berkelas atas. Lapangan Golf dengan 18-hole yang memiliki standarisasi Internasional dirancang oleh Peter Thomson dan berhasil memenangkan British Open sebanyak 5 kali dengan kategori rancangan yang detil dan inovatif  sehingga dapat  memberikan kepuasan para pemain golf dan pengalaman yang menyenangkan. Padang Golf Modern dan Country Club juga dilengkapi dengan lapangan tenis indoor dan outdoor, badminton dan lapangan squash, kolam renang berukuran olimpiade, spa dan Leisure & Health Centre yang menawarkan kelas aerobik, pijat, yoga dan tari Jazz. Kawasan ini juga membuka pintu bagi pecinta makanan yang ingin mencicipi berbagai hidangan lokal, Oriental atau Barat di dalam kelima restaurant yang  terletak di Country Club.

Dengan pengalaman yang cukup banyak dalam membangun dan melakukan development terhadap beberapa proyek. PT Moderland Realty merupakan partner yang tepat dalam berinvestasi, Hingga saat ini sebagai pengembang PT Modernland Realty tetap melakukan yang terbaik dalam pengelolaan kawasannya sehingga para tenant atau penghuni tetap nyaman dan memberikan kepercayaannya.

Pentingnya Lokasi Bagi Kegiatan Usaha Dikawasan Industri


Akses merupakan faktor terpenting dalam kegiatan berbisnis dalam berbagai terapan ilmu manajemen seperti rantai pasok dan logistik. Kemudahan akses dalam proses berbisnis akan mempengaruhi proses rantai pasok, logistik dan transportasi. Kemudahan akses ditentukan oleh lokasi dimana kegiatan produksi dan kegiatan usaha terjadi sehingga ketersediaan infrastruktur dan fasilitas pendukung kegiatan transportasi di lokasi tersebut perlu diperhatikan oleh para pelaku investasi.
Hal hal yang akan dipengaruhi oleh lokasi dan ketersediaan infrastruktur pendukung pada kegiatan logistik dan transportasi adalah
  1. Ketepatan waktu pada waktu pengiriman
Pada proses rantai pasokan dan logistik ketepatan waktu akan mempengaruhi segala aspek yang berhubungan dengan proses. Selain terkait sistem dan proses rantai pasokan, keterlambatan juga akan mempengaruhi kredibilitas yang dibangun oleh perusahaan jika perusahaan tersebut menekankan ketepatan waktu pengiriman. Jika terkait dengan proses produksi bahan baku, keterlambatan akan menjadi kerugian besar karena akan mempengaruhi berbagai macam biaya.

  1. Biaya bahan bakar
Lokasi yang ada tentu saja akan menentukan jarak tempuh yang ada saat pengiriman barang atau jasa. Jarak tempuh menentukan jumlah biaya bahan bakar yang terhitung dari jumlah konsumsi bahan bakar yang akan dikonsumsi selama proses transportasi terjadi. Semakin dekat pabrik dengan lokasi atau tujuan transportasi, maka semakin sedikit biaya yang dikeluarkan dalam proses transportasi.

  1. Ketersediaan Barang
Lokasi yang strategis mempengaruhi kecepatan dari ketersediaan barang atau sumber daya dalam proses produksi. Dengan adanya ketersediaan sumber daya yang just in time pada proses produksi, maka efisiensi dalam proses produksi dapat tercapai dan dapat meminimalisir waktu yang terbuang dari proses transportasi.

  1. Biaya Penyimpanan
Jika barang yang ada memerlukan proses stock atau penimbunan. Lokasi yang strategis dapat mengurangi waktu penyimpanan karena lancarnya proses produksi dan pendeknya waktu tempuh yang terjadi dalam kegiatan produksi. Pada perusahaan yang melakukan sistem sewa untuk stock atau storage lokasi yang tepat sangat mempengaruhi cost yang dikeluarkan oleh perusahaan.

  1. Menciptakan efisiensi dan meningkatkan profit
Effisiensi akan mempengaruhi waktu dan perhitungan berapa lama produksi berlangsung dan biaya-biaya yang terkait dengan waktu. Hal ini membuat fakto waktu menjadi faktor hal yang paling mempengaruhi dan memberikan dampak pada kegiatan produksi. Waktu yang ada pada memberikan dampak pada
Untuk itulah dalam memilih kawasan industri atau tempat berinvestasi untuk kegiatan produksi maupun bisnis akses transportasi dan ketersediaan fasilitas pendukung transportasi sangat perlu untuk menjadi sebuah pertimbangan dalam melakukan efisiensi biaya dan tentu saja memaksimalkan profit yang dimiliki oleh perusahaan. Kawasan Industri Modern Cikande menjadi salah satu pilihan karena Kawasan Industri Modern Cikande berada pada lokasi strategis yang didukung oleh fasilitas seperti jalan tol Cikande yang saat ini sedang manjadi perhatian pemerintah dalam menghubungkan Kawasan Industri Modern Cikande dengan pelabuhan dan bandara strategis di Indonesia dan Jawa.
Kawasan Industri Modern Cikande memiliki jarak tempuh yang memiliki jarak sekitar 50 km dari Ciwadan dan Cigading Seaport, 68 km dari Jakarta, 75 km dari pelabuhan Tanjung Priok dan 50 km dari bandara internasional Soekarno Hatta. Dengan jarak tempuh yang tidak jauh dengan fasilitas transportasi nasional dan internasional, keberadaan dari Kawasan Industri Modern Cikande dapat mensupport kegiatan usaha dengan lebih baik dari segi akses. Kawasan Industri Modern Cikande dapat pula menjadi solusi untuk perusahaan yang memerlukan lokasi dalam pengembangan usaha.

Senin, 07 Maret 2016

Pentingnya Supply Energi bagi Kegiatan Perindustrian


Berdasarkan informasi dari Kementerian Perindustrian Indonesia (Kemenperin) pemerintah saat ini sedang melaksanakan Master Plan Percepatan dan Perluasaan Pembangunan Indonesia (MP3EI) agar pembangunan dilakukam secara merata di seluruh Indonesia. MP3EI mencakupi berbagai aspek ekonomi, diantaranya adalah perindustrian.  Agar rencana ini dapat terlaksana dengan baik maka ketersediaan energi harus stabil dan mencukupi.

Berdasarkan data yang dilansir oleh Kemenperin pada Facts & Figures Industry 2015 kebutuhan energi listrik di 2015 akan mencapai 76.187 GWh, energy Gas sebesar 505.141 Milyar MBTu dan kebutuhan energi batu bara sebesar 35.238 ribu ton. Kondisi ini diduga akan terus meningkat per tahunnya sehingga pemerintah harus siap untuk menyediakan infrastruktur energi yang baru.
Data Industry Facts & Figures 2015, Kemenperin

Secara umum berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam outlook energy 2015, dinyatakan bahwa pada tahun 2013 konsumsi energi terbesar berasal dari sektor industri sebesar (37,1%) diikuti oleh sektor rumah tangga (29,43%), transportasi (28,10%), komersial (3,24%), dan lainnya  (2,04%). Pertumbuhan konsumsi energi dari sektor industri dalam kurun waktu 2000 – 2013 sebesar 3,35%.

Secara mikro, bagi pelaku industri ketidaktersediaan atau ketidakstabilan dari supply energy akan mempengaruhi proses produksi yang dilakukan di sebuah industri. Pelaku industri besar dapat menderita kerugian hingga milyaran bahkan triliunan rupiah dari gagal produksi. Hal ini membuat pasokan energi stabil menjadi hal yang penting bagi para pelaku industri di Indonesia.

Salah satu jalan keluar untuk memperoleh ketersediaan energi yang stabil adalah memilih kawasan yang mampu menyuplai energi dalam jumlah besar. Salah satu kawasan industri yang mampu menyuplai dan mendapatkan jaminan energi listrik dari Perusahaan Listrik Negara adalah Kawasan Industri Modern Cikande. Kawasan Industri Modern Cikande terletak di Cikande, Banten merupakan salah satu kawasan yang memiliki supply energy hingga lebih dari 300 MWA dan saat ini Kawasan Industri Modern Cikande memiliki sekitar 242 tenant yang tersuplai ketersediaan energinya dengan baik.


Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Berinvestasi Pada Kawasan Indusri




Calon Investor perlu memperhatikan beberapa hal yang diperlukan dalam berinvestasi lahan karena lokasi yang tepat merupakan kunci utama dalam menghemat cost.
Kesalahan dalam melakukan investasi akan mempengaruhi proyeksi jangka panjang dari sebuah perusahaan. Indonesia memiliki banyak kawasan Industri, terhitung di tahun 2013 menurut Kementrian Perindustrian Indonesia terdapat 74 kawasan industri di Indonesia dengan sebaran 55 kawasan industri di Pulau Jawa (total luas 22.795,90 hektar), 16 kawasan industri di Pulau Sumatera (4.493,45 hektar), 1 kawasan industri di Pulau Kalimantan (546 hektar), dan 2 kawasan industri di Pulau Sulawesi (2.203 hektar). Semakin banyaknya pilihan berarti semakin banyak hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kawasan industri. Berikut adalah poin penting yang perlu diperhatikan ketika memilih kawasan industri:


  1. Jaminan Kemudahan Akses
Kemudahan akses merupakan aspek yang penting karena akan berhubungan langsung dengan tranportasi dan logistik. Akses yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan jalan tol atau jalan-jalan yang layak sehingga proses perniagaan bisa lebih cepat terjadi dan tidak menambah biaya karena kondisi yang terjadi di jalan raya. Salah satu contoh dari kemudahan akses adalah Kawasan Industri Modern Cikande memiliki akses yang baik karena terhubung dengan tol ciujung dan balaraja barta serta terdapat rencana dari pemerintah akan dibangun tol Cikande yang akan mempermudah akses perniagaan.
  1. Jaminan Ketersediaan Energi
Turunnya daya atau matinya listrik akan mengganggu proses produksi dan akan berdampak langsung pada biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan. Hal ini membuat perusahaan harus mendapat jaminan ketersediaan energi stabil. Salah satu jaminan energi yang stabil dapat diperoleh apabila pasokan energi yang ada disediakan oleh pemerintah. Kawasan Industri Modern Cikande merupakan salah satu kawasan industri yang mendapatkan pasokan jaminan energi dari pemerintah dengan jumlah pasokan energi >300 MVA.
  1. Lahan Pengembangan yang Luas
Dengan adanya rencana pengembangan lahan kawasan yang luas dari developer mempermudah investor yang memiliki visi jangka panjang dalam mengembangkan usahanya. Investor tidak perlu lagi repot dalam mencari lahan baru untuk dan melakukan survey yang memakan waktu dan biaya. Ditambah lagi jika pengembangan usaha yang dimaksud oleh investor memiliki tujuan efisiensi biaya maka lokasi yang berdekatan tiap pos produksi akan menjadi sebuah pertimbangan utama.
  1. Dekat dengan Sumber Daya
Fokus pada sumber daya yang dimiliki oleh tiap perusahaan berbeda-beda tergantung dari sumber daya yang menyumbang cost terbesar dan menjadi prioritas dalam proses produksi. Hal ini membuat, pilihan lokasi yang dekat dengan sumber daya yang diprioritaskan menjadi sebuah pilihan bagi para investor. Salah satu sumber daya yang sangat berpengaruh adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia bagi perusahaan manufaktur akan mempengaruhi total cost tersendiri sehingga investor harus bijak dalam memilih lokasi yang tepat untuk menyerap sumber daya. Kawasan Modern Cikande memiliki Upah Minimum Rakyat (UMR) yang relatif lebih rendah di bandingkan dengan kawasan Industri lainnya di Jawa Barat dan sekitarnya.
  1. Developer yang Peduli dengan Tenant
Peduli dengan tenant berarti pengembang responsive dalam mengakomadasi kebutuhan tenant. Kondisi yang terjadi di sekitar kawasan industri tentu saja akan sangat mempengaruhi proses produksi yang berjalan di pabrik atau perusahaan. Diperlukan developer yang memberikan solusi dan bergerak cepat sehingga tidak muncul gangguan-gangguan yang tidak berarti, diluar cakupan perusahaan.
  1. Lahan yang terus bertambah nilainya.
Nilai investasi yang terus bertambah nilainya harus diperhatikan oleh para investor karena terkadang kita tidak tahu apa yang terjadi dengan kondisi perekonomian secara makro akan memberikan dampak pada perusahaan kita. Nilai lahan yang terus bertambah di masa depan dapat menjadi acuan para investor dalam memilih kawasan industri. Nilai lahan dari kawasan industri sangat dipengaruhi oleh posisi strategis dan fasilitas pendukung kegiatan usaha tenant.
 Banyaknya pilihan dari kawasan industri memberikan ruang bagi para investor untuk memilih kawasan indutri sesuai dengan kebutuhan. Hanya investor yang cerdas dan bijaklah yang dengan strategis dapat memilih kawasan industri yang dapat memberikan keuntungan yang maksimal bagi investor.