Kamis, 12 Mei 2016

Potensi Ekonomi Kelas Menengah Indonesia Bagi Para Investor


Berdasarkan data yang diperoleh dari id.wikipedia.org secara geografis Indonesia memiliki 13.466 pulau. Dengan populasi lebih dari 258 juta jiwa pada tahun 2016 dan menjadi negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia. Penduduk kelas menengah di Indonesia di Indonesia pun meningkat, pada tahun 2013 berdasarkan data yang dihimpun oleh kontan.co.id berdasarkan data yang ada 55% penduduk Indonesia merupakan kelas menengah yang mengeluarkan belanja antara US$2 hingga US$ 20 per hari.

Kelas menengah adalah istilah,yaitu kelas sosial ekonomi antara kelas pekerja dan kelas atas. Biasanya di dalam kelas menengah termasuk para profesional, pekerja terampil, dan manajemen bawah dan menengah.

Menghitung rentang pendapatan kelas menengah adalah hal yang sangat penting, karena pertumbuhan kelas menengah melambangkan kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi. Kisaran pendapatan kelas menengah bervariasi dari satu ke tempat lain. Oleh karena itu faktor yang menentukan rentang pendapatan dari tempat tertentu harus dipertimbangkan.

Jika berdasar pada studi Bank Dunia kalangan kelas menengah ini terbagi dalam empat kelas. Pertama kelas menengah dengan pendapatan US$2-US$4 atau Rp2,6-5,2 juta per bulan (38,5 persen).

 Kedua, kelas menengah dengan pendapatan US$4-6 atau  Rp5,2 -7,8 juta perkapita perbulan (11,7 persen). Ketiga kelas menengah dengan pendapatan US$6-US$10 atau Rp7,8-13 juta perbulan  (5 persen) serta golongan menengah berpendapatan US$10-US$20 atau Rp13-26 juta perbulan (1,3 persen).

Berdasarkan survey McKinsey 45 juta orang Indonesia pada kontan.co.id berada di kelompok menengah. Berdasarkan Wakil Menteri Keuangan kala itu Mahendra Siregar, keunggulan yang perlu diperhatikan dari jumlah ini adalah Indonesia masih memiliki demografic dividend yang produktif lebih tinggi hingga 2040 mendatang.

Ini berbeda dengan dengan negara yang disebut engine society yang penduduk usia 65 tahun keatas telah mencapai 15% bahkan 20% seperti China dan AS. Jika kedepannya Indonesia dapat mempertahankan pertumbuhan ekonominya di angka 5% hingga 7%  per tahun maka diperkirakan jumlah kelas menengah bisa mencapai 95 juta hingga 125 juta orang.

Peningkatan kelas menengah ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan perusahaan produk produk yang diminati oleh kalangan menengah di Indonesia. Beberapa inovasi menjadi perhatian para kalangan menengah ini karena berdasarkan data yang diperoleh oleh Litbang Kompas didapatkan bahwa kelas menengah ini cepat bosan dan membutuhkan inovasi yang terus menerus dari sebuah produk dan jasa. Hal ini dapat dijadikan peluang oleh perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada inovasi untuk berinvestasi di Indonesia.

Dengan peningkatan kelas menengah yang ada akan mempengaruhi kebutuhan konsumsi yang dimiliki oleh perusahaan. Sehingga perusahaan memerlukan tempat yang strategis yang mendukung lancarnya proses produksi. Indonesia sendiri sudah memiliki kawasan industri yang mampu mendukung perusahaan-perusahaan yang ingin memproduksi produk-produk yang inovatifnya di Indonesia. Kawasan Industri yang dimaksud adalah Kawasan Industri Modern Cikande, sebuah kawasan yang mampu mensupport produksi dan pabrik yang dimiliki oleh perusahaan. Kawasan Industri Cikande merupakan kawasan industri strategis yang berlokasi di provinsi Banten.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar