Minggu, 28 Februari 2016

Informasi kawasan-kawasan industri terbesar di sekitar Jakarta, Indonesia:



Kawasan industri saat ini, perkembangannyadidukung oleh pemerintah Republik Indonesia karena di tahun 2016 tantangan Masyarakat Ekonomi Asean atau MEA sudah kian mendekat dan dibutuhkan percepatan dan kesiapan di bidang ekonomi. Pada tahun 2008 pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden no 28 terkait kebijakan indutri nasional yang bertujuan mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia lewat perindustrian. Salah satu bentuk dari rencana tersebut adalah pembangunan infrastruktur kawasan industry.

Kawasan industri yang luas dapat menyokong kegiatan industri dan menyerap banyak tenaga kerja. Berikut adalah pembahasan singkat kawasan-kawasan industri terbesar di sekitar Jakarta, Indonesia:

1.      1.  Modern Cikande Industrial Estate (3.175 Ha)

Kawasan Industri Modern CIkande dibangun pada tahun 1991 oleh pengembang dari Modern Group. Memilik tempat strategis di Cikande, Serang dengan jarak 68 Km dari Jakarta, 75 km dari Tanjung Priok dan 50km dari  Soekarno Hatta International Airport. Kawasan Industri Modern Cikande memiliki luas 3.175 Ha memiliki fasilitas yang lengkap sebagai kawasan industri. Kawasan Industri Modern CIkande telah dipercaya oleh tenant-tenant multi nasional diantaranya adalah Cargill, Mistuba Indonesia, Nippon Seki, Saint Gobain, Chem Pro dan Pigeon. Di tahun 2015, Kawasan Industri Modern Cikande memperoleh penghargaan FDI: Free Zones of the Year 2015 untuk kategori Highly Recommended Asia: Large Tenants dan FDI: Free Zones of the Year 2015 untuk kategori Honourable Mention Asia: Overall , penghargaan ini didapat karena pada tahun 2014 tenant Kawasan Industri Modern Cikande sebanyak 242 memperkejakan 50.000 orang. Hingga saat ini Kawasan Industri Modern Cikande yang memiliki luas 3.175 Ha terus menarik tenant-tenant besar.

2.     2.   Kota Jababeka – Cikarang, Bekasi (2.840 Ha)

Dibangun pada tahun 1989 kawasan industri Kota Jababeka merupakan proyek percontohan Indonesia dalam mengembangkan Eco Industrial Estate bekerja sama dengan pemerintahan Indonesia. Di tahun 2010 Jabeka kembali memperluas kawasan indutri yang dinamakan fase 5, fase 6 dan fase 7 dengan total wilayah 1.270.  Selain membangun kawasan industry jajabeka juga membuat kawasan hunian yang diperuntukan bagi pekerja di jababeka.

3.  3.     Cilegon Industrial Park – Cilegon (1.000Ha)


Merupakan kawasan yang dikembangkan oleh PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, kawasan ini dikembangkan mulai dari tahun 2011. Kawasan industri Jababeka di Cilegon ini khusus diperuntukan untuk industri berat seperti baja, petrokimia serta penyulingan minyak dan gas. PT Jababeka berharap dari pengemabangan kawasan ini mampu terserap pekerja 100 orang per hektarnya.

4.  4.     Krakatau Industrial Estate – Cilegon (625 Ha)

     PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) terletak di Kawasan Industri, di kelilingi daerah perbukitan dan laut. Kontur tanah yang datar mencakup 550 hektar, dan sudah terpakai 245 hektar oleh 70 perusahaan baik nasional maupun multinasional. Didesain dan dikembangkan dengan berdasarkan peraturan dari Master Plan Pengembangan Daerah Industri di Banten. Kawasan KIEC memiliki kondisi tanah yang sesuai untuk bangunan ataupun pabrik. Kawasan indsutri ini memiliki 2 kawasan industri yaitu kawasan industri I dengan luas 550 Ha dan kawasan industri II dengan luas 75 hektar

5. 5.      Jakarta Industrial Estate Pulogadung (438,75 Ha)

Mengususng konsep Ecogreen Industrial Estate, Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) kawasan ini sudah berdiri seja tahun 1969 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Propinsi KDKI Jakarta No. Ib.3/2/35/1969. Kawasan seluas 500 Ha ini merupakan kawasan industri pertama dan tertua di Indonesia. Kawasan ini lebih dikenal dengan nama KIP (Kawasan Industri Pulogadung).


Minggu, 21 Februari 2016

Info Perkembangan Kawasan Industri Cikande Mulai Melesat Dipadati Pengusaha Besar










Perkembangan kawasan industri Cikande, Serang, Banten, tahun ini sangat melesat tinggi dipadati oleh pengusaha besar guna lokasi yang strategis,
Perseroan akan membangun hotel dan pabrik sewa di kawasan Cikande dengan target operasional yang tinggi,
Cuncun M Wijaya, Investor Relation Manager PT Modernland Realty, mengatakan perseroan melakukan pengembangan kawasan industri di Cikande, sebab perseroan menargetkan untuk menaikkan kontribusi pendapatan berulang (recurring income) dari 5% menjadi 10% di tahun ini.

"Tahun ini perseroan akan membangun pabrik sewa dan hotel dengan kelas di atas budjet hotel di kawasan industri Cikande. Dana pembangunan dari kas internal, sementara dana akuisisi lahan dari penerbitan obligasi yang Rp 400 miliar," kata Cuncun, usai rapat umum pemegang saham dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan.
Perseroan menargetkan penjualan 100 hektare lahan industri setiap tahun, perseroan mencatat penjualan lahan industri 15 hektare.
Dengan demikian, perseroan mengestimasi dapat menjual 50 hektare di semester I. Sementara total land bank perseroan di Cikande sebesar 420 hektare, dari lahan terlisensi 2.050 hektare.
Harga jual lahannya Rp 1,2 juta per meter persegi pada tahun lalu, Kawasan industri Cikande saat ini mempunyai 176 penyewa (tenant), 78 penyewa lokal.
Beberapa penyewa besar kawasan ini adalah Cargill, Charoen Phokpand, Malindo Feedmill, dan supply chain Krakatau Steel.
Pada tahun ini, terdapat perluasan lahan dari tenant existing. Serta beberapa tenant baru seperti perusahaan billing material dan alumunium.
Foxconn disebutkan tertarik dengan Cikande sebab dekat dengan international airport dibanding dengan pelabuhan. Selain itu, sarana infrastruktur di Cikande juga memadai.
Menurut Cuncun, lahan di Cikande tetap prospektif baik Foxconn jadi membeli lahan maupun tidak. Perseroan mengklaim mendapat margin kawasan industri hingga 65%. "Kawasan industri tetap prospektif sebab margin bagus, properti sedang bagus ditunjang foreign direct investment, suku bunga dan inflasi yang mendukung." kawasan industri di Delta Mas, Cikarang, Bekasi.

Zona kerja sama ekonomi dan perdagangan China-Indonesia di Cikarang, Bekasi, tersebut seluas 500 hektare. Dari luas itu, seldtar 120 hektare yang akan dibangun sebagai kawasan industri.
Perusahaan riset properti Colliers International Indonesia memperkirakan penjualan lahan kawasan industri pada kuartal II tahun ini sebesar 26% atau sama dengan kuartal sebelumnya, dengan jumlah pasokan sekitar 200 hektare. Artinya, lahan industri yang benar-benar terjual hanya 26%, sedangkan sisanya, 74%, bersifat pre-committed sale, yakni lahan terjual tanpa dukungan infrastruktur kawasan.
Berdasarkan data Colliers Indonesia, pada periode Januari-Maret 2013 penjualan lahan kawasan industri terpusat di Karawang, Bekasi, Serang, Jakarta, Tangerang, dan Bogor. Penjualan mayoritas berasal dari pengembang Karawang Jabar' Industrial Estate sebanyak 145 hektare. Kemudian, Greenland International Industrial Center 30 hektare, Suryacipta 25 hektare, Delta Silicon 16 hektare, Karakatau Industrial Estate Cilegon 8 hektare, Jababeka 7 hektare, Modern Cikande 7 hektare, dan Millenium 5 hektare. Pada penutupan perdagangan Senin, harga saham Modernland turun 0,88% menjadi Rp 1.120.